Menghitung kebutuhan semen mortar pada plesteran dinding

    Semen mortar merupakan semen yang lebih praktis dibandingkan dengan semen konvensional. Biasanya digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan seperti perekat bata ringan, plesteran bata ringan, dan acian. Di sini saya mengatakan praktis bukan tanpa sebab. Jika kita menggunakan semen konvensional kita harus menggunakan material pasir untuk pekerjaan plesteran. Namun jika menggunakan semen mortar kita tidak perlu menggunakan pasir sebagai material pelengkap. Nah pada artikel ini saya akan berbagi tips  dan cara menghitung jumlah kebutuhan semen mortar untuk pekerjaan plesteran. Yang perlu saya tekan kan di sini adalah semen mortar yang ada di pasaran mempunyai berbagai jenis merk. Namun di sini saya akan ambil garis besarnya saja. Sebenarnya cara menghitung kebutuhan semen mortar ini sangat simpel dan mudah. Prinsip cara menghitungnya sebenarnya sama dengan cara menghitung jumlah semen pada plesteran dinding pada artikel sebelumnya. Bedanya pada artikel sebelumnya tentu menggunakan semen konvensional atau PCC.
    Perbedaan antara penggunaan semen konvensional dengan semen mortar terletak pada hasil pekerjaan plesteran. Biasanya penggunaannya untuk pasangan bata ringan dikarenakan mempunyai pori yang lebih besar dibandingkan dengan bata merah. Keunggulan lainnya adalah daya rekatnya lebih kuat dan permukaan lebih halus serta pengeringan yang cepat. Jika menggunakan semen mortar ini maka selisih 24 jam kemudian plesteran sudah bisa diaci. Sehingga jika anda kerja di proyek tentu menjadi poin plus karena bisa mempercepat progres pekerjaan. 

    Perhitungan jumlah kebutuhan semen mortar sangat diperlukan untuk estimasi biaya pekerjaan dinding. Jika kita tidak menghitung di awal bisa-bisa volume yang dibutuhkan ternyata melebihi dari budget anggaran proyek. kita juga harus mencocokkan spesifikasi material yang digunakan di RAB dan dibandingkan dengan update harga semen mortar terbaru tentunya agar tidak melebihi anggaran. Berikut cara menghitung jumlah kebutuhan semen mortar pada pekerjaan plesteran.
  1. Yang perlu kita ketahui disini adalah dari berbagai merk semen mortar yang pernah saya aplikasikan rata-rata mempunyai kemampuan 20 kg/m2 dengan tebal 10 mm artinya untuk membuat plesteran seluas 1 m2 dibutuhkan 20 kg semen. Sedangkan air yang dibutuhkan adalah 8-9 liter/50 kg. 
  2. Sebagai contoh adalah dinding yang akan diplester mempunyai luas 100 m2. maka cara menghitungnya adalah V= 100 m2 x 20 kg/m2 = 2000 kg. Jika dikonversi ke zak maka tergantung merk semen yang akan digunakan karena beda merk beda berat per zaknya. Sebagai contoh diambil 1 zak = 50 kg maka jumlah zak semen = 2000/50 = 40 zak. 
    Kita bayangkan bahwa jika tidak menggunakan pasir sebagai material pelengkap maka akan boros sekali semennya untuk plesteran. Salah satu kekurangan dari semen mortar ini adalah dari berbagai merk hanya mengizinkan tebal maksimal plesteran 10 mm. Jika dipaksakan sebenarnya bisa namun tidak dapat garansi dari pabrik jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat terlalu tebal. Di sini saya juga akan berbagi tips sedikit cara lapangan untuk mengakali bagaimana caranya agar bisa digunakan untuk plesteran yang lebih tebal. Pertama sebelum diplester harus dikamproti terlebih dahulu. yang dimaksud dikamproti adalah menempelkan adukan semen dengan cara dilempar dengan cetok sampai ketebalan tertentu. Besoknya setelah kering baru diplester dengan semen mortar. Dengan begitu bisa mencapai ketebalan lebih dari 10 mm.
   Jika dihitung-hitung memang penggunaan semen mortar ini sedikit lebih boros dibandingkan penggunaan semen konvensional. Namun dari segi percepatan dan tingkat kerapian hasilnya lebih unggul dibandingkan dengan semen konvensional. Pada paragraf di atas tadi saya menyinggung soal daya rekat yang tinggi. lalu bagaimana membuktikan semen mortar tersebut benar-benar mempunyai daya rekat yang tinggi? adakah tes ujinya? nah itu akan saya bahas di artikel selanjutnya. Dont miss it ya. Demikian sharing info dari saya untuk perhitungan jumlah kebutuhan semen mortar pada plesteran. Terimakasih sodara. Salam proyek.

12 Responses to "Menghitung kebutuhan semen mortar pada plesteran dinding"

  1. mas dikamprotinya pakai pasir+semen konvensional ?

    ReplyDelete
  2. Apakah bata ringan bisa di plester dengan semen konvensional
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya jangan karena tidak akan bertahan lama. Efeknya akan retak2 dlm jangka panjang.

      Delete
  3. Berapa kubik bata ringan jika ruangan tersebut lebar 3mtr dan panjang 6mtr.dan pakai semen apa yg murah utk plesteran bata ringan.mohon infonya.terima kasih

    ReplyDelete
  4. Saya menggunakan bata ringan, tapi plester pakai semen PPC atau konven, dan timbul retak retak, Bagaimana cara mengatasinya. SALAM

    ReplyDelete
  5. Bagaimana kalau semen mortar dicampur pasir untuk mendapatkan hasil plesteran lebih banyak??

    ReplyDelete
  6. Bagaimana jika dalam pelaksanaan untuk mendapatkan cakupan yg luas saat pekerjaan plasteran saya mencampurkan pasir pada adukan semen mortar??

    ReplyDelete
  7. Berapa semen pkesteran yg di butuh kan untuk ukauran 4×4 m²

    ReplyDelete
  8. permisi pak mau tanya.
    kalau untuk semen konvensional, kebutuhan semen berapa kg/m2 ya?
    teimakasih

    ReplyDelete
  9. Bata Ringan yang sedang dipasang, Kalo kehujanan terus bagaimana kualitasnya ?

    ReplyDelete
  10. Ijin bertanya, bata ringan setelah diplester pakai semen mortar, untuk aciannya memakai semen jenis apa ya? Konvensional atau khusus

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel