Beberapa Istilah gempa bumi yang perlu dipahami

Beberapa Istilah gempa bumi yang perlu dipahami- Artikel ini saya tulis atas bentuk keprihatinan saya terhadap musibah yang akhir-akhir ini sering melanda Indonesia khususnya Gempa di pulau Lombok. Berdasarkan data-data dari BMKG gempa bumi yang terjadi di lombok terdiri dari gempa utama dan beberapa gempa susulan. Gempa dengan kekuatan terbesar terjadi pada tanggal 05 Agustus 2018 dengan magnitudo 6,8 SR. Lokasi gempa 27 km Timur Laut Lombok Utara dengan kedalaman 10 km. Gempa bumi tersebut menyebabkan terjadinya potensi Tsunami walaupun setelah beberapa jam peringatan Tsunami dihentikan. Banyak warga lombok yang menjadi korban sehingga semua instansi baik pemerintah pusat maupun daerah bergotong royong untuk memberikan bantuan. 

Dengan demikian sangat penting diketahui oleh masyarakat betapa pentingnya ilmu tentang mitigasi bencana alam khususnya dalam menghadapi gempa bumi. Sampai sejauh ini belum ada teknologi yang bisa meramalkan akan terjadinya gempa bumi. Sehingga yang perlu diketahui adalah cara melindungi diri dari dampak terjadinya gempa bumi. Bagaimana sikap kita apabila terjadi gempa bumi.? Hal itu akan dibahas pada artikel berikutnya. Untuk saat ini yang perlu dipahami adalah istilah-istilah pada gempa bumi. saya yakin teman-teman semua sudah sering mendengar istilah-istilah Skala Richter (SR), Hiposentrum, Episentrum dan lain sebagainya.
animasi gempa bumi
Animasi gempa bumi. Sumber : www.gurugeografi.id

Apa itu Gempa Bumi?
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Gempa bumi terdiri dari berbagai macam jenis diantaranya adalah

Berdasarkan penyebabnya
  1. Gempa tektonik yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa patahan/retakan.
  2. Gempa vulkanik yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api.
  3. Gempa runtuhan yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam lithosfer contohnya runtuhnya terowongan tambah dan gua kapur
Berdasarkan bentuk episentrum
  1. Gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier
  2. Gempa sentral yaitu gempa yang episentrumnya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik. 
Berdasarkan letak hiposentrumnya
  1. Gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300- 700 km
  2. Gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100- 300 km
  3. Gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
Berikut daftar istilah yang sering muncul berkaitan dengan gempa bumi


NoIstilahPengertian
1Seismologiilmu yang mempelajari gempa bumi
2Seismografalat pencatat gempa
3Seismogramhasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis patah
4Hiposentrumpusat gempa di dalam bumi
5Episentrumtempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi
6Homoseistagaris khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama
7Pleistoseistagaris khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
8Isoseistagaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama
9Mikroseistagempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa
10Makroseistagempa yang terjadi sangat besar kekuatannya, sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui jika terjadi gempa

Pengertian Skala Richter?
Menurut sumber Wikipedia, pengertian dari Skala Richter didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood- Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. SR sering digunaka sebagai parameter tingkat kekuatan gempa bumi. Dalam penentuan Skala Richter menggunakan rumus logaritma. Para ilmuwan juga sudah menentukan klasifikasi efek atau dampak gempa berdasarkan tingkat skala Richter.

NOSREfek
1 < 2.0Gempa kecil , tidak terasa
22.0-2.9Tidak terasa, namun terekam oleh alat
33.0-3.9Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
44.0-4.9Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
55.0-5.9Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
66.0-6.9Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
77.0-7.9Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
88.0-8.9Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
99.0-9.9Menghancurkan area ribuan mil
1010.0-10.9Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua
1111.0-11.9Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.
1212.0-12.9Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub
13> 13.0Belum pernah terekam
Demikian beberapa istilah gempa bumi yang perlu dipahami. Semoga bermanfaat

sumber: Dari berbagai sumber (google, wikipedia, dll)

2 Responses to "Beberapa Istilah gempa bumi yang perlu dipahami"

  1. Apa benar sekarang Indonesia tidak menulis dengan skala SR, tapi menulis magnitudo?. Misal Info gempa mag:6.5 dstnya

    ReplyDelete
  2. BMKG mulai tahun 2008 memang sudah tidak menggunakan istilah SR. SR itu berupa satuan yang diukur dari simpangan frekuensi maksimum pada amplitudo.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel