Metode Konstruksi Pembangunan Gedung: Pekerjaan arsitektur

Metode Konstruksi Pembangunan Gedung : Pekerjaan arsitektur- Pada kesempatan ini saya akan berbagi ilmu mengenai pekerjaan arsitektural pada proyek gedung khususnya bangunan hotel. Pada artikel sebelumnya berjudul Metode Konstruksi Proyek Gedung : Pekerjaan Struktur sudah dijelaskan secara simpel urutan pekerjaan struktur. Ada pun yang termasuk pekerjaan struktur antara lan pondasi, kolom, balok dan pelat. Sedangkan pada pekerjaan arsitektural antara lain pasangan dinding, jendela dan pintu, pekerjaan aluminium kaca, plafon, pekerjaan lantai, dan pekerjaan fasade.

Pekerjaan arsitektural memang lebih banyak dibanding dengan pekerjaan struktur namun pada pekerjaan ini lebih rawan rugi dibanding dengan struktur karena item pekerjaan lebih banyak dan lebih detil. Sebelum jauh menjelaskan tentang pekerjaan arsitektural ada baiknya anda membaca artikel Mengenal jenis pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing karena semua pekerjaan pada proyek saling berpengaruh dalam hal urutan pengerjaan.

Proses pengerjaan arsitektural tidak dilakukan secara overlaping tidak menunggu pekerjaan struktur selesai semua terlebih dahulu. Biasanya pekerjaan arsitektural mulai dilakukan apabila pekerjaan struktur sudah dilantai 3 ke atas. Lalu apa saja pekerjaan arsitektur yang bisa dikerjakan terlebih dahulu?

Berikut ini adalah langkah-langkah simpel dan mudah dalam membangun proyek gedung khususnya pekerjaan arsitektur atau finishing.
  1. Apabila pada lantai basemen atau 1 sudah bersih dari puing-puing bongkaran bekisting sebelumnya, segera dimulai pekerjaan marking untuk dinding ruangan. Marking dinding dan membuat pinjaman 1 meter biasa dilakukan oleh surveyor. Semua denah dinding diplotkan oleh surveyor ke lantai sesuai dengan gambar kerja. 
  2. Memulai pemasangan dinding bata ringan. Usahakan pemasangan dinding diutamakan pada dinding luar bangunan semua. Alasan dinding luar dahulu adalah agar sampah-sampah di dalam gedung tidak menyebar ke tetangga akibat kena angin. Selain itu akan menunjukkan performa kontraktor apabila dilihat oleh orang lain di luar. 
  3. Membuat perancah untuk pekerjaan fasade bangunan. Jika lahan cukup bisa menggunakan scaffolfing tetapi apabila sebaliknya bisa menggunakan bambu. 
  4. Pekerjaan plesteran pada dinding. (tips pekerjaan plesteran). pekerjaan plesteran harus dilakukan oleh tukang khusus agar hasilnya maksimal. 
  5. Setelah beberapa hari, pekerjaan acian bisa dilakukan. 
  6. Saat proses pekerjaan dinding sebaiknya kejarkan untuk mock up room. Mock up room adalah sampel kamar yang benar-benar sudah jadi yang dijadikan bahan pertimbangan owner dalam memilih interior. 
  7. Bersamaan dengan pekerjaan dinding adalah pekerjaan elektrikal dan plumbing yang berada diatas plafon. 
  8. Setelah pekerjaan elektrikal dan plumbing yang berada di atas plafond sudah selesai, maka bisa dilanjutkan oleh pekerjaan plafond. 
  9. Menentukan start point pada pekerjaan lantai. Pasang pekerjaan lantai dengan granit atau yang lainnya. 
  10. Pekerjaan waterproofing pada area basah seperti toilet. Pekerjaan waterproofing dikerjakan sebelum pemasangan keramik pada area basah. 
  11. Pekerjaan pengecatan pada plafond dan dinding. Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah diukur tingkat kelembaban dari dindingnya. Usahakan dilakukan pengecatan plafond terlebih dahulu baru dindingnya. 
  12. Apabila openingan sudah siap semua maka dilanjutkan pekerjaan jendela dan pintu. Pada bangunan hotel untuk saat ini lebih banyak menggunakan pintu engineering wood dan jendela aluminium kaca. 
  13. Secara bersamaan, untuk fasade bangunan segera dilaksanakan. Material yang digunakan pada fasade bangunan bermacam-macam tergantung dari arsitektur. Biasanya yang umum digunakan pada bangunan hotel adalah GRC, Curtain wall, ACP, dan sebagainya. 
Secara detail pekerjaan arsitektural masih banyak lagi namun secara umum pekerjaan mayor pada arsitektural sudah terwakili pada langkah-langkah di atas. Segala pekerjaan proyek sangat tergantung dari kondisi dan situasi di proyek karena banyak sekali problem-problem non teknis yang harus dihadapi. 
Beberapa tips pada pekerjaan arsitektural agar sesuai skedul antara lain
  1. Material-material khusus seperti pintu engineering wood harus dipesan di awal. Pembuatan pintu membutuhkan waktu yang lumayan lama sekitar 3-4 bulan. 
  2. Material lantai yang langka seperti tegel kunci membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Sehingga 3 bulan sebelum pemasangan harus diorder terlebih dahulu.
  3. Segala pekerjaan arsitektural harus dikoordinasikan dengan pekerjaan MEP karena banyak yang saling berhubungan apabila sudah dikerjakan di lapangan. 
  4. Jangan sekali-sekali memesan material dalam skala besar apabila mock up room belum disetujui. Mock up room ini sangat penting karena dari itu owner bisa mengetahui estetika material-material apabila dipasang secara bersamaan. 
  5. Selalu meminta sampel material kepada suplier atau vendor untuk mengetahui kualitas material seperti cashment jendela, kaca, aluminium atau keramik dan sebagainya. 
Demikian artikel mengenai Metode Konstruksi Pembangunan Gedung: Pekerjaan arsitektur ini semoga memberikan inspirasi. 

1 Response to "Metode Konstruksi Pembangunan Gedung: Pekerjaan arsitektur"

  1. Hallo...

    Bila berminat kami dari penerbit dan percetakan CV Herya Media bersedia membantu menerbitkan tulisan-tulisan di blog ini menjadi buku porfesional. Pokoknya kami bantu dari sisi layout (perwajahan) buku, desain kaver, pengurusan ISBN ke Perpusnas, sampai laik terbit.

    Pricelistnya bisa dilihat disini>> https://heryamedia.wordpress.com/

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel