Metode pelaksanaan proyek dermaga

Metode pelaksanaan proyek dermaga- Dermaga atau pelabuhan adalah bangunan yang berada pada tepi pantai berfungsi untuk berlabuh atau bersandar kapal-kapal dari laut. Dengan kata lain dermaga ini untuk menghubungkan transportasi darat dan laut. Masyarakat umum mengenalnya dengan istilah pelabuhan, namun orang-orang Engineering biasanya menyebut dermaga. Untuk saat ini pembangunan dermaga lagi gencar-gencarnya oleh Pemerintah dikarenakan negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan sangat mengandalkan transportasi laut sebagai angkutan logistik. 

Untuk menunjang kebutuhan negara dalam hal fasilitas pelabuhan/dermaga, pemerintah melaui BUMN PT. Pelindo mengadakan lelang proyek dermaga. Jika anda berminat ikut tender bisa baca artikel ini terlebih dahulu Proses tender melalui LPSE. Namun pada artikel ini saya tidak akan membahas persoalan lelang/tender melainkan bagaimana cara untuk membangun dermaga dengan metode pelaksanaan yang benar. Metode pelaksanaan proyek dermaga berbeda dengan metode pekerjaan proyek Gedung atau yang lainnya. Yang jelas perbedaannya jika gedung di darat maka dermaga di atas laut atau di dalam laut. 

Proyek dermaga biasa ditangani oleh kontraktor Grade tinggi karena tingkat kesulitannya yang tinggi. Sebelum masuk pada tahap metode pelaksanaan ada baiknya mengetahui lingkup pekerjaan dermaga terlebih dahulu antara lain.
  1. Pekerjaan Persiapan
  2. Pekerjaan Jetty
  3. Pekerjaan Trestle
  4. Pekerjaan temporary Jetty (bila diperlukan)
  5. Pekerjaan Mooring dolphin
  6. Pekerjaan terminal pelabuhan
Ilustrasi proyek dermaga. sumber: images.google.com

Pada artikel ini yang akan dibahas cukup dari point 1 s/d 5 sedangkan untuk pekerjaan terminal sama persis dengan pekerjaan gedung. Pada pekerjaan dermaga terdapat banyak istilah yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum membaca metode pekerjaan di bawah ini. ada baiknya membaca artikel ini Istilah pada proyek dermaga.

Adapun metode pelaksanaan pekerjaan dermaga sebagai berikut

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan sangat penting dilakukan sebelum pekerjaan inti dimulai. Hal yang harus dilakukan untuk persiapan proyek dermaga adalah
  1. Menentukan lokasi stock pile terlebih dahulu. Stock pile berfungsi untuk menyimpan material seperti tiang pancang baja (SPP), CSP, Beton Precast Pilehead, Precast Balok, Precast Halfslab, dan lain-lain
  2. Fabrikasi besi Rebar cage, fabrikasi beton precast, dan pengadaan dari supplier.
  3. Mencari supplier dan Quarry material terdekat. Selain menggunakan precast, struktur beton juga menggunakan ready mix sehingga perlu mencari Batching Plant di sekitar lokasi proyek. 
  4. Menghitung kebutuhan alat berat dan alat bantu untuk pekerjaan utama. Alat yang perlu diperhitungkan antara lain jumlah ponton servis, ponton pancang, alat hammer, crane servis dan lain-lain. 
  5. Merencanakan mobilisasi material dan alat berat dari stock pile menuju lokasi proyek. 
  6. Membuat temporary jetty untuk berlabuh ponton-ponton servis. Biasanya temporary jetty dibangun didekat stock pile. Temporary jetty ini hanya bersifat sementara. Apabila pekerjaan sudah selesai harus dibongkar. 
PEKERJAAN JETTY
Jetty adalah bangunan utama dermaga yang berfungsi untuk berlabuh atau bersandar kapal-kapal dari laut. Bangunan jetty ini terletak pada pantai yang mempunyai kedalaman cukup agar kapal tidak kandas. Sebagai contoh spesifikasi struktur Jetty sebagai berikut: 
  • Tiang pancang  : SPP (tiang pancang baja)
  • struktur atas      : Pilehead/Pilecap Precast, Balok precast, Halfslab precast, slab cast in situ, Plank Fender Precast, Bollard, dan Fender. 
  • Fender               : Type Arch dan Type Cone
  • Finishing           : Concrete surface
  • Alat yang digunakan : Ponton servis, ponton pancang, hammer, crane servis, dll. 
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
  1. Material tiang pancang baja (SPP) diangkut menggunakan ponton servis yang ditarik tug boat dari stock pile menuju lokasi pemancangan. 
  2. Penentuan titik tiang pancang oleh surveyor
  3. Tiang pancang disambung di darat sebelum diangkut menggunakan ponton ke titik pemancangan.
  4. Melakukan pemancangan SPP dengan bantuan alat hammer diesel, crane servis, dan ponton pancang.
  5. Jika pemancangan hampir selesai dilakukan kalendering dengan keberterimaan < 25 mm dalam 10 pukulan. 
  6. Dilakukan pemotongan tiang pancang untuk menyamakan level dengan alat las dan pemasangan Bracing.
  7. Pemasangan Precast Pilecap dengan alat crane servis. 
  8. Pemasangan rebar cage (besi) pada isian tiang pancang
  9. Pengecoran isian tiang pancang dengan beton ready mix. Mobil ready mix dan concrete pump diangkut menggunakan ponton menuju lokasi pengecoran. 
  10. Pemasangan Precast Balok yang menghubungkan antar tiang pancang
  11. Pemasangan precast halfslab dengan bantuan ponton dan crane erection.
  12. Apabila halfslab precast yang berada ditengah sudah dipasang semua, dilanjutkan pemasangan besi slab/wiremesh. 
  13. Khusus daerah tepi Jetty yang akan dipasang Fender dan Bollard di Block Out terlebih dahulu.
  14. Pengecoran slab (cast in situ) pada tengah jetty dengan beton ready mix. 
  15. Pemasangan plank fender precast dan bollard pada tepi Jetty. 
  16. Pengecoran slab tepi jetty dengan beton ready mix. 
  17. Pemasangan Fender dengan bantuan crane servis dan ponton.
Struktur atas dermaga

PEKERJAAN TRESTLE
Trestle adalah bagian dari dermaga yang digunakan untuk jalan akses dari darat menuju bangunan Jetty. Secara struktural antara Trestle dengan Jetty mempunyai kesamaan type yaitu terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Trestle menggunakan struktur bawah berupa tiang pancang beton (CSP = Concrete Spun Pile) namun ada juga yang menggunakan tiang pancang baja (SPP = Steel pipe Pile) tergantung dari desain perencana. Pembangunan trestle biasanya dikerjakan setelah bangunan jetty mulai dikerjakan. Contoh spesifikasi trestle:
  • Tiang pancang  : CSP 
  • struktur atas      : Pilehead/Pilecap Precast type menerus, Halfslab precast, slab cor in situ, dll. 
  • Finishing           : Ac-wc
  • Alat yang digunakan : Ponton servis, ponton pancang, hammer, crane servis, dll. 
Berikut meode pelaksanaan untuk pekerjaan trestle:
  1. Material tiang pancang beton (CSP) diangkut menggunakan ponton servis yang ditarik tug boat dari stock pile menuju lokasi pemancangan. 
  2. Penentuan titik tiang pancang oleh surveyor
  3. Melakukan pemancangan Concrete Spun Pile (CSP) dengan bantuan alat hammer diesel, crane servis, dan ponton pancang.
  4. Apabila ada sambungan, dilakukan penyambungan dengan pengelasan joint kemudian dilanjutkan pemancangan lagi.
  5. Jika pemancangan hampir selesai dilakukan kalendering dengan keberterimaan < 25 mm dalam 10 pukulan. 
  6. Dilakukan pemotongan tiang pancang untuk menyamakan level dan pemasangan Bracing. 
  7. Pemasangan Precast Pilecap dengan alat crane servis. 
  8. Pemasangan rebar cage (besi) pada isian tiang pancang
  9. Pengecoran isian tiang pancang dengan beton ready mix. Mobil ready mix dan concrete pump diangkut menggunakan ponton menuju lokasi pengecoran. 
  10. Pemasangan Precast Pilehead yang menghubungkan antar pilecap melintang
  11. Pemasangan bekisting untuk pengecoran pilecap tahap 2. 
  12. Erection precast halfslab dengan bantuan ponton dan crane erection. 
  13. Apabila halfslab precast sudah dipasang semua, dilanjutkan pemasangan besi slab/wiremesh. 
  14. Pengecoran slab (cast in situ) dengan beton ready mix. 
  15. Setelah struktur slab selesai, dilanjutkan pekerjaan finishing aspal Ac-Wc dengan alat berat asphalt finisher, tandem roller dan PTR.
PEKERJAAN MOORING DOLPHIN
Mooring dolphin merupakan bangunan terpisah dari jetty yang digunakan untuk menambat kapal agar tidak terbawa arus. Pada mooring dolphin terdapat bollard untuk mengikat kapal. Biasanya mooring dolphin dihubungkan dengan cat walk ke bagian jetty untuk jalan orang. Pekerjaan mooring dolphin terdiri dari tiang pancang, pilecap ukuran besar, Bollard, dan jembatan catwalk. 

Metode pelaksanaan proyek dermaga tidak selalu sama seperti di atas. Alur atau urutan pekerjaan sangat tergantung dari kondisi dan lokasi dermaga. Demikian uraian singkat mengenai metode pekerjaan proyek dermaga. 

4 Responses to "Metode pelaksanaan proyek dermaga"

  1. ketika pemasangan tiang pancang besi, apakah air yang didalam tiang pancang perlu dikuras? atau dasar tiang pancang sudah tertutup sehingga saat dipancang air laut tidak masuk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebelum pemancangan tiang pancng pertama di buatkan dulu sepatu pancang yg di buat runcing seperti ujung roket spt itu agar pancang mudah masuk ke dalam tanah, kurang lebih spt itu bro

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel