IPK vs Relasi. Mana yang anda andalkan di dunia kontruksi?

IPK vs Relasi. Mana yang anda andalkan di dunia kontruksi?- Dunia kontruksi di Indonesia mulai saat ini sudah mulai berkembang dengan pesat. Bahkan sudah diramalkan menjadi salah satu bidang pekerjaan yang menjanjikan banyak peluang di masa depan. Dunia kontruksi tidak hanya berasal dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan dari beberapa disiplin ilmu yang saling bekerja sama dalam satu proyek. Beberapa disiplin ilmu yang berperan dalam dunia kontruksi antara lain teknik sipil, arsitektur, teknik elektro, teknik mesin, manajemen, geodesi, akuntansi, dan sebagainya. Namun yang paling mengambil banyak peran di lapangan adalah teknik sipil.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai seberapa besar pengaruh nilai IPK saat kuliah dan banyaknya relasi terhadap karir pekerjaan anda. Sesuai dengan judul artikel ini, IPK dan relasi sama-sama memberikan point plus terhadap kesuksesan seseorang. IPK adalah nilai indeks prestasi kumulatif yang mengindikasikan tingkat kecerdasan dan penguasaan materi saat kuliah. Namun bukan berarti orang yang mempunyai nilai IPK rendah adalah orang yang bodoh. Karena pada kenyataannya, saat ini banyak orang sukses yang hanya mempunyai nilai IPK pas-pasan. 

Pada beberapa proyek sering kali melihat seseorang bukan berdasarkan nilai IPK, melainkan dari banyaknya pengalaman kerja dan kemampuan beradapatasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itulah, dalam seleksi beberapa perusahaan kontraktor besar memberikan banyak tes seleksi. Berikut beberapa pendapat pada beberapa kondisi.

1. IPK tinggi, relasi sedikit
Bagaimana jadinya jika anda adalah orang yang sangat cerdas di kampus, bahkan IPK mu mendekati sempurna namun anda kurang pergaulan alias kuper? IPK yang tinggi memang sangat bagus dan mempunyai nilai plus banyak namun jika tidak diimbangi dengan relasi atau jaringan pertemanan yang banyak tidak ada artinya lagi. Beberapa survey membuktikan bahwa orang yang mempunyai teman dan relasi banyak lebih mudah sukses dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai relasi. Lalu apa hubungannya ya relasi dengan kesuksesan seseorang? 

Secara logika, orang yang mempunyai teman banyak akan mendapatkan kesempatan atau peluang untuk menambah wawasan yang lebih luas. Orang akan cenderung saling bertukar informasi dan sharing ilmu terhadap teman-teman relasinya sehingga tidak heran orang yang mempunyai relasi banyak, mempunyai kemampuan komunikasi yang lebih baik.

Nilai IPK yang tinggi memang sangat diperlukan dan memang dianjurkan. Bukan berarti IPK itu sesuatu yang tidak penting. Nilai IPK yang tinggi akan membantu anda dalam meningkatkan karir pekerjaan anda. Tapi apa jadinya jika anda hanya mempunyai relasi yang sedikit? berikut beberapa pendapat tentang kondisi ini.
  1. IPK tinggi bisa membantu anda dalam melamar beberapa pekerjaan bergengsi.
  2. Peluang untuk memilih pekerjaan lebih luas karena rata-rata perusahaan besar mempunyai syarat minimal IPK.
  3. IPK tinggi namun relasi sedikit, sebaiknya jangan membuka usaha sendiri atau menjadi pengusaha. Usaha tanpa relasi tidak akan pernah berhasil. Jika tetap berniat menjadi seorang pengusaha sebaiknya cari teman dan relasi sebanyak-banyak terlebih dahulu lalu membuka usaha sendiri. 
  4. Relasi sedikit identik dengan orang yang susah bergaul, orang yang susah bergaul biasanya tidak akan bertahan lama di lingkungan baru. 
2. IPK rendah, relasi banyak
Orang yang dalam kategori ini termasuk orang yang beruntung. Tak jarang banyak orang yang telah sukses menjadi pengusaha walaupun nilai IPK saat kuliah rendah bahkan tidak lulus kuliah. Orang dalam kategori ini menjadikan relasi adalah sesuatu yang sangat berharga dan harga mati.  Beberapa pendapat tentang orang dalam kategori ini adalah 
  1. Orang dalam kategori ini lebih cocok menjadi seorang pengusaha karena mempunyai relasi dan teman yang banyak. 
  2. Walaupun IPK rendah, karena mempunyai banyak teman dan relasi menjadikan mudah mendapatkan pekerjaan.
  3. Di dunia proyek, asal mempunyai relasi di proyek, anda tidak perlu tes seleksi lagi dan biasanya langsung diterima menjadi staf. 
  4. Banyak teman dan relasi membuktikan bahwa rejeki bisa lebih lancar dengan catatan silaturahmi harus tetap terjaga.
  5. Kekurangannya jika mempunyai nilai IPK rendah, kesulitan untuk mendaftar lowongan perusahaan yang besar-besar seperti BUMN, Perusahaan asing, dan sebagainya. Karena terdapat syarat minimum IPK yang harus di penuhi. 
3. IPK tinggi, relasi banyak
Orang yang masuk dalam kategori ini adalah orang yang luar biasa karena mempunyai kelebihan yang diharapkan oleh beberapa perusahaan besar. Untuk saat ini perusahaan besar pun tidak menilai dari nilai IPK saja, namun dari kemampuan berorganisasi seseorang. Orang yang mempunyai relasi banyak biasanya sudah paham betul bagaimana cara berorganisasi dan cara berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa pendapat tentang orang dalam kategori ini adalah 
  1. Mempunyai banyak pilihan dalam berkarir, mau menjadi pegawai perusahaan besar atau menjadi seorang pengusaha bisa.
  2. Kebanyakan orang dalam kategori ini akan bekerja di bidang akademis sambil freelance proyek-proyek. Contohnya dosen universitas biasanya sambil mengerjakan perencanaan-perencanaan proyek. 
Di dunia kontruksi sangat membutuhkan kemampuan dalam berorganisasi dan beradaptasi dengan cepat karena kondisi tiap proyek akan berbeda-beda. Beruntunglah jika anda adalah seorang yang mudah bergaul karena akan memudah anda dalam bekerja.

Pemaparan diatas hanyalah pendapat dari beberapa orang. Segala keajaiban, rejeki, harta semua tergantung dari Allah SWT dan seberapa besar usaha kita untuk menggapainya. 

Terimakasih dan mudah-mudaha bisa menginspirasi. salam engineers.

2 Responses to "IPK vs Relasi. Mana yang anda andalkan di dunia kontruksi?"

  1. Kalau baru mau cari kerja, IPK dan Relasi sangat berpengaruh tapi kalau sudah dalam dunia pekerjaan apalagi Konstruksi yg berpengaruh adalah PENGALAMAN bukan IPK atau Relasi

    ReplyDelete
  2. Keduanya tidak kalau tidak ada PENGALAMAN

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel