Kendala-kendala saat pengecoran

Kendala-kendala saat pengecoran- Pada artikel ini www.ilmuproyek.com akan membahas mengenai kendala proyek pada saat pengecoran khususnya pada proyek gedung. Salah satu pekerjaan penting dalam proyek gedung adalah pengecoran. Pengecoran adalah proses pekerjaan dalam membuat beton dengan mutu sesuai rencana di dalam cetakan bekisting dan pembesian. Pengecoran biasa dilakukan pada elemen-elemen struktur seperti pondasi, kolom, balok, pelat, shear wall, core wall dan sebagainya. 

Pelaksanaan pengecoran di lapangan menggunakan dua metode yaitu Ready mix dan site mix. Ready mix adalah pencampuran material beton dilakukan di batching plant sedangkan sitemix adalah proses pencampuran material beton di lapangan langsung. Saat ini pada proyek gedung sering menggunakan sistem ready mix. Alasannya karena pengecoran dalam jumlah banyak lebih efisien menggunakan ready mix. Selain itu, kualitas atau mutu beton lebih terjaga karena proses mix design dilakukan secara komputerisasi. Pada artikel Kendala-kendala saat pengecoran ini akan dibahas kendala yang sering dihadapi di proyek saat pekerjaan pengecoran dengan menggunakan sistem ready mix. 

Pekerjaan pengecoran sistem ready mix menggunakan alat bantu antara lain Concrete Pump, Tower Crane, dan Vibrator. Concrete pump adalah truk yang digunakan untuk melontarkan beton cair ke tempat-tempat yang susah terjangkau secara manual seperti lantai 2 ke atas atau sudut bangunan yang jauh dari jalan. Sedangkan tower crane adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkut material secara vertikal dan horizontal. Sedangkan vibrator adalah alat bantu yang digunakan untuk menggetarkan beton cair saat di bekisting agar tidak terjadi beton keropos.


Untuk info lengkap tentang alat bantu di proyek bisa baca artikel Mengenal jenis alat berat di proyek gedung.

Banyak sekali kendala yang akan dihadapi oleh staf pelaksana, cost control, ksdm maupun site manager saat pengecoran. Kendala-kendala proyek tersebut bisa dari aspek sosial, teknis, maupun keuangan. Berikut kendala-kendala saat pengecoran. 

1. Penambahan Air pada Truck Mixer

Kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh tukang saat proses pengecoran adalah penambahan air yang berlebihan. Tujuan dari penambahan air ini menurut versi tukang adalah untuk mempermudah saat perataan beton cair di bekisting sehingga tukang tidak mudah capek. Namun dari sisi teknis penambahan air yang berlebihan akan berpengaruh dengan mutu beton yang dihasilkan. Pada dasarnya beton sangat dipengaruhi oleh w/c atau nilai faktor air semen (fas). Semakin banyak air maka perbandingan semen akan turun sehingga kekuatan beton juga akan berkurang. 

Kendala ini sering dilakukan pada saat pengecoran. Oeh karena itu fungsi Quality Control harus ditingkatkan pada pekerjaan ini. QC harus sering mengawasi saat pengecoran dengan ready mix agar tidak terjadi penambahan Air berlebihan. 

2. Terjadi Setting beton
Setting beton adalah proses pengerasan pada adonan beton yang disebabkan oleh pengikatan antara semen dengan air. Setting beton sebelum dituangkan pada bekisting akan sangat mempengaruhi workability dan kualitas beton. Kendala ini sering terjadi karena adanya keterlambatan mulai pengecoran dan beton ready mix sudah diorder. Penyebab lain karena jarak yang jauh antara batching plant dengan proyek. 

Apabila beton pada truck mixer sudah siap namun pengecoran belum dimulai akan terjadi setting time. Ciri-ciri beton yang mengalami setting antara lain beton sudah mengepal bulat-bulat di dalam truck. Efek dari setting beton ini adalah Concrete pump susah melontarkan adonan beton melalui pipa-pipanya sehingga akan macet ditengah pipa. 

3. Concrete Pump Macet
Salah satu kendala teknis saat pengecoran terdapat pada kendaraan concrete pump. Concrete pump terdiri dari bucket, mesin pelontar, dan boem. Yang sering terjadi masalah atau kendala terdapat pada Boem dan pipa-pipa sambungan, Ada beberapa type boem pada concrete pump mulai dari panjang 30 m sampai 50 m. Apabila boem tidak menjangkau titik pengecoran maka akan disambung dengan pipa-pipa besi diameter 6". 

Pada saat pengecoran di lantai tingkat atas biasanya akan disambung pipa-pipa pada boem. Karena terlalu panjang biasanya adonan beton akan mengalami setting sehingga menyebabkan macet pada elbow atau sambungan pipa. Apabila sudah terjadi macet, maka sambungan-sambungan pipa harus dibongkar lagi. 

4. Memberi uang tips pada teknisi, kru pompa, dan sopir 
Staf keuangan harus mengerti permasalahan yang satu ini yaitu pemberian uang tips pada teknisi dan kru pompa saat pengecoran. Secara tertulis memang kita hanya membeli beton dengan harga satuan kubikasi. Namun secara kebiasaan, kantor proyek akan memberi insetif berupa uang tips kepada teknisi, sopir truck mixer dan kru pompa. Tidak ada patokan khusus berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk lain-lain ini.  Biasanya untuk teknisi 10.000-15.000/orang, kru pompa 350.000/kru, dan sopir 15.000/sekali jalan. 

5. Komplain dari tetangga
Salah satu kendala sosial yang sering dihadapi saat proses pengecoran proyek gedung padat penduduk adalah komplain dari tetangga. Walaupun dinding-dinding proyek sudah diberi jaring pengaman tetap saja cipratan adonan beton bisa mengotori dinding atau genteng rumah sebelahnya. Bahkan pada daerah tertentu, masyarakat bisa menghentikan pekerjaan pengecoran apabila dinilai memberikan dampak negatif ke tetangga. Pentingnya sistem K3 agar proses pengecoran dapat berjalan dengan lancar. 

Kasus lain pada proyek di pinggir jalan raya adalah tata tertib administrasi surat ijin masuk kendaraan berat di perkotaan. Apabila tidak mempunyai Surat ijin yang dikeluarkan oleh Polantas setempat, maka pengecoran bisa dihentikan oleh aparat lalu lintas karena dinilai menganggun arus lalu lintas.

6. Bekisting bunting
Yang dimaksud dengan bunting di sini adalah beton yang dihasilkan tidak datar alias cembung dikarenakan bekisting tidak mampu menahan berat sendiri adonan beton. Hampir setiap proyek mengalami hal ini karena dari beberapa material bekisting yang baik ada material yang mempunyai kualitas jelek. Beton bunting yang sering terjadi pada struktur kolom, dan dinding beton. Untuk lebih lengkapnya bisa baca artikel Inilah kesalahan yang sering terjadi di Proyek.

Penanganan beton bunting pada kolom diantaranya di bobok dengan menggunakan jack drill pada saat setelah buka bekisting kolom. jangan tunda untuk membobok karena semakin lama akan semakin keras. Kendala-kendala saat pengecoran seperti ini harus ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu pada saat proses pengecoran setiap staf teknik harus menunggu. 

7. Selang vibrator putus
Kendala lain saat pengecoran pelat lantai maupun kolom adalah rusaknya aset proyek seperti vibrator. Vibrator digunakan untuk menggetarkan adonan beton agar tidak terjadi keropos beton. VIbrator terdiri dari mesin diesel, selang vibrator, dan kepala vibrator. Kendala yang sering terjadi adalah selang vibrator sering putus karena penggetaran yang dilakukan oleh tukang cenderung ngawur. Oleh karena itu, staf keuangan harus mengerti dan menyiapkan agar sewaktu-waktu terjadi kerusakan.

8. Konflik internal antara pelaksana dengan logistik.
Salah satu kendala proyek yang dihadapi saat pengecoran adalah adanya konflik pelaksana dengan bagian logistik karena di lapangan sudah siap namun truck mixer belum datang. Dari pihak lapangan selalu menuntut ready mix harus cepat sampai di proyek sehingga tidak ada delay time. Di sini biasanya antara staf logistik dengan pelaksana akan banyak debat.

9. Terjadi kelebihan dan kekurangan beton
Salah satu proses pengecoran yang mendebarkan adalah diakhir saat tutup jalur. Tutup jalur disini artinya pemutusan orderan terakhir jumlah kubikasi beton. Perhitungan kebutuhan beton yang dilakukan oleh logistik belum tentu tepat. Biasanya akan terjadi kekurangan atau kelebihan beton. Apabila terjadi kelebihan beton maka akan terjadi tidak efisiensi karena mau tidak mau kontraktor harus membayar kelebihannya itu. Sedangkan terjadi kekurangan beton akan mengganggu kelancaran pekerjaan karena untuk orderan susulan otomatis harus menunggu lebih lama.

Kendala-kendala saat pengecoran dapat diminimalisir salah satunya pengawasan dan koordinasi yang baik. Kerja sama tim sangat diperlukan terutama saat pekerjaan pengecoran. Pekerjaan pengecoran beton adalah pekerjaan yang krusial dan penting karena menentukan hasil struktur. Sebelum proses pengecoran pun harus ada persetujuan oleh Manajemen konstruksi tentang pembesian dan bekisting yang sudah dikerjakan.

Demikian penjelasan singkat mengenai kendala-kendala saat pengecoran. semoga bermanfaat.
Berikut contoh kegagalan struktur akibat salah pengecoran 


7 Responses to "Kendala-kendala saat pengecoran"

  1. Gw demen baca baca yang beginian.. buat bekal rumah impian kelak.

    Nice artikel

    ReplyDelete
  2. maksih infonya ini membatu proses belajar saya

    ReplyDelete
  3. The underlying expense of introducing a substantial carport isn't the least expensive, the upkeep cost is very low over its lifetime and this implies that it works out less expensive than most materials in the long haul. https://cmconcretedrivewaysauckland.co.nz/

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel