Struktur perkerasan jalan rel kereta api

Struktur perkerasan jalan rel kereta api - Salah Satu transportasi yang paling mudah ditemui di Jawa adalah kereta api. Selain lebih cepat, kereta api ini lebih murah dan nyaman dibandingkan transportasi darat lainnya. Tak heran jika masyarakat banyak yang memilih jenis transportasi ini.

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah memperluas Jalur kereta api diberbagai daerah termasuk di luar Jawa. 

Salah Satu Cara untuk memperluas  Jaringan transportasi kereta api adalah dengan pembangunan infrastrukturnya terlebih dahulu yaitu Jalur kereta api. 

Pembangunan Jalur rel kereta api ini berbeda dengan jalan pada umumnya. Jika Struktur jalan raya menggunakan Material pokok berupa aspal, maka Jalur kereta api menggunakan Rel Sebagai komponen Utama.

Berikut urutan struktur Jalur Rel kereta api.
Rel, bantalan, kereta api, jalur rel


1. Timbunan Tanah
Jalur Kereta api disyaratkan tidak memiliki Tingkat kelandaian lebih dari 25 permil. Itulah sebabnya konstruksi jalur rel kereta api memerlukan timbunan tanah atau galian tanah. 

lapisan timbunan tanah ini harus memiliki tingkat kepadatan yang diisyaratkan dengan tinggi timbunan menyesuaikan elevasi rencana top rail. 

Biasanya kemiringan timbunan tanah menggunakan perbandingan 1:1,5 atau 1:2 tergantung desain. Setiap tinggi 5 m diberi bordes datar 1-2 m. 

2. Sub Balas
Subbalas ini disebut juga lapis pondasi bawah (LPB). Subbalas berupa material batu pecah dengan komposisi sesuai dengan Jobmix. fungsi dari sub balas ini adalah mengurangi tekanan dari Balas dan menyalurkan ke subgrade. selain itu juga berfungsi sebagai filter dan harus mampu mengalirkan air dengan baik. 

Tebal minimum subbalas adalah 150 mm. 

3. Balas
Balas disebut juga lapis Pondasi atas. Material balas berupa Campuran batu pecah. Balas terletak di atas sub balas dan berkontak langsung dengan bantalan (sleeper). 

fungsi utama dari balas adalah menahan 
dan menyalurkan beban dari kereta melalui Rail dan bantalan. 

komposisi Material batu pecah yang digunakan harus keras, bersudut tajam, tahan lama dan tidak cepat aus. 

4. Bantalan (Sleeper)
Bantalan merupakan struktur penopang Rel. Saat ini Bantalan menggunakan Struktur beton. Berbeda dengan masa lampau masih menggunakan kayu sebagai bantalan.

Bantalan dipasang diatas Balas secara melintang dengan jarak sekitar 0,6 m antar bantalan. 

Mutu beton yang digunakan Cukup tinggi antara k350 atau k 400. Di dalam bantalan diberi tulangan Prategang. struktur bantalan ini di sebut juga Pre Tension Concrete sleeper.

5. Rel (Rail)
Rel merupakan Salah satu komponen utama yang berkontak langsung dengan kereta. Terbuat dari material baja . Rel menopang langsung di atas bantalan yang diikat dengan penambat  Rel.

Pada Umumnya lebar rel yang sering digunakan di Indonesia adalah 1067 mm dan 1435 mm.

Itulah  beberapa struktur utama perkerasan pada Jalan rel kereta api. Banyak sekali tipe Jalur kereta api misalkan MRT, LRT, dan kereta cepat lainnya yang tidak menggunakan balas dan sub balas.

Demikian pembahasan mengenai struktur Jalan rel . Semoga bermanfaat. 

0 Response to "Struktur perkerasan jalan rel kereta api"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

youtube

Iklan Bawah Artikel